Ada banyak cara dalam membuat bonsai, bergantung gaya apa dan aliran apa bonsai tersebut dibuat. Salah satu teknik yang cukup populer dalam proses pembuatan bonsai adalah teknik grow and clip. Sebelum kita membahas lebih lanjut tentang proses pembuatannya, terlebih dahulu mari kita pahami asal usul teknik grow and clip ini.
Teknik pembuatan bonsai grow and clip lebih banyak di kembangkan dari lingnan. Bonsai-bonsai yang berasal dari daerah ini mayoritas didominasi dengan metode grow and clip. Sehingga tak jarang, bonsai lingnan lebih banyak menampilkan porsi perantingan ketimbang suburnya daun.
Saat perform, bonsai-bonsai dari daerah lingnan akan di pruning total seluruh daunnya sampai benar-benar botak seluruhnya. Hal ini dilakukan menunjukkan kekuatan perantingan dan alur batang yang seimbang, serta kekuatan tumbuh yang maksimal.
Bagi yang bonsainya tidak
biasa di perlakukan dengan pruning total, hati-hati ya sob, bonsai bisa stress
dan berujung pada kematian. Ini lah kelebihan utama pada teknik grow and clip.
Teknik grow and clip
Untuk membuat bonsai dengan metode grow and clip, bahan bonsai biasanya di grouding di tanah dan mulai dilakukan perawatan. Konsepnya adalah bonsai dirawat tanpa sentuhan kabel atau kawat sama sekali. Semua perawatan murni hanya menumbuhkan dan kemudian ranting di potong. Lakukan terus-menerus seperti itu sampai semua perantingannya sempurna.
Sebenarnya metode ini sudah banyak diaplikasikan di indonesia, penghobi biasanya melakukan grounding di tanah, kemudian batang dan cabang di loss hingga porsi besarnya seimbang barulah kemudian dilakukan pemotongan.
Hasil dari teknik grow and clip ini memang berbeda, bonsai yang dihasilkan akan terlihat balance dan seimbang. Alur batang, cabang dan ranting juga terlihat natural dan lebih halus.
Jika diadu dengan teknik wiring atau pengawatan sangat jauh kelihatan berbeda hasilnya. Hanya saja teknik grow and clip ini tentu membutuhkan waktu yang lebih lama dari biasanya. Apalagi jika ditanam di dalam pot. Sehingga para penghobi biasanya mengakali dengan grounding di tanah.
Teknik ini biasanya digunakan untuk para penghobi atau trainer bonsai yang sudah berpengalaman. Karena berbeda bahan tentu berbeda perlakuannya. Bagi yang baru belajar hal ini sangat sulit untuk dilakukan serta dibutuhkan kesabaran yang ekstra tinggi untuk proses teknik ini. Beberapa trainer berpengalaman untuk satu ranting kadang kala ada waktu target tersendiri sampai proses potong, ada yang 3 tahun, 4 tahun atau lebih lama lagi. Bayangin aja sob, satu ranting doang itu.
Teknik ini juga butuh idealisme, seseorang yang tidak memiliki idealisme, rasanya sulit untuk membentuk bonsai dengan metode ini.