Cara stek sakura mikro dengan media air


 Bahan bonsai sakura mikro merupakan salah satu bahan bonsai yang cukup populer dan mudah untuk di budidayakan. Selain karena kesan tua pada batang, bahan bonsai sakura mikro juga memiliki bunga yang membuat semakin indah bonsai kita. 


Kali ini penulis akan berbagi cara untuk memperbanyak bahan bonsai sakura mikro dengan metode stek media air.

1. Siapkan bahan sakura mikro, potong 15-20 cm pada ujung ranting yang masih muda.

2. Siapkan air dan masukan pada botol sekitar setengah botol.

3. Kemudian masukan potongan ranting sakura mikro

4. Setiap 3 hari, air rutin diganti dengan air yang baru 

5. Lakukan sampai beberapa Minggu sampai akar stekan keluar, biasanya akar terlihat putih dan memenuhi botol

6. Jika akar sudah panjang sekitar 20 cm barulah sakura mikro kita tanam di media tanah yang di campur dengan pasir.

7. Letakkan di area yang teduh, jika sudah beberapa Minggu atau sakura terlihat segar barulah peletakan kita pindahkan ke area yang terkena sinar matahari.


Bahan bonsai sakura mikro adalah bahan bonsai yang sangat mudah mengeluarkan akar. Dalam beberapa bulan sebaiknya pohon di cek kembali kondisi akarnya. Biasanya hanya dalam hitungan bulan, akar bonsai sakura, sudah memenuhi isi pot. 

Mengatasi Mati ranting pada bonsai

 Mati ranting merupakan salah satu masalah yang sering timbul pada proses perawatan bonsai. Dan hal ini jika tidak di atasi dapat mengakibatkan kematian pada pohon bonsai kesayangan kita.


Penyebab Mati ranting dan penanganan nya

1. Pupuk berlebih

Pemberian pupuk yang tidak tepat takaran nya dapat mengakibatkan terjadinya mati ranting. Berikan pupuk sesuai dengan takaran yang tepat dan cara penggunaan yang benar. 

2. Hama

Hama juga bisa mengakibatkan mati ranting pada tumbuhan. Biasanya pohon bonsai yang terserang, di permukaan kulit batangnya atau rantingnya tertutup banyak bibit hama. 

3. Semut

Jika sobat menemukan beberapa semut disekitar pot bonsai atau sekitar tanah tempat bonsai ditanam, bisa jadi di dalam tanah si semut sudah bersarang sangat banyak. Sebenarnya semut ini tidak mengganggu tanaman, didalam tanah si semut membangun sarang tempat hidupnya, hanya saja jika ada akar melintang di sepanjang jalur yang akan dijadikan sarang, si semut akan segera memotong akar tersebut. 

Nah, ini yang justru mengakibatkan mati ranting, karena akar sudah terputus secara otomatis ranting juga mati. Jika di biarkan maka si semut akan membangun sarang yang lebih luas lagi, makin luas maka makin banyak akar terpotong, dan ranting makin banyak yang mati, akhir nya lama kelamaan pohon bonsai kesayangan kita mati. 

Untuk mengatasi masalah ini sebaiknya bonsai di Ganti media tanam yang baru dan berikan anti semut di campuran tanahnya. 


4. Pindah pindah lokasi pot

Memindahkan lokasi pot bisa mengakibatkan mati ranting. Terutama untuk pohon-pohon yang baru saja bertunas. Hal ini di karenakan akar muda yang sedang tumbuh patah secara tidak sengaja saat pot di pindahkan ketempat yang baru. 


Dari berbagai permasalahan di atas dapat disimpulkan bahwa mati ranting pada bonsai sebenarnya indikasi dari akar pohon yang bermasalah. Apakah patah secara tidak sengaja, apakah karena panas pupuk berlebih, apakah karena semut. Semua merujuk pada akar pohon yang bermasalah. 

Cara stek Sancang dengan air

Salah satu bahan bonsai yang cukup populer adalah Sancang. Tidak sedikit bonsai-bonsai Sancang telah berhasil menyabet best Ten ataupun best in show di berbagai gelaran kontes ataupun pameran bonsai. 

Sehingga banyak para penghobi yang ingin menanam bahan bonsai Sancang sebagai koleksi tambahan.

Sebenarnya untuk menumbuhkan bahan Sancang ini banyak sekali metode yang bisa kita coba. Tetapi khusus kali ini penulis akan membahas cara stek bahan Sancang dengan media air.

Okelah tanpa berlama-lama langsung saja kita siapkan bahan nya.

Persiapan stek bahan bonsai Sancang

1. Potong beberapa batang Sancang yang ingin di tanam. Dalam hal ini sebaiknya pilih yang batang muda berwarna masih kehijauan. 

2. Siapkan botol air mineral

3. Air



Pelaksanaan

1. Potong bahan Sancang dengan cutter yang sudah di rendam di air panas. Hal ini kita lakukan agar cutter atau pemotong bersih dan steril dari bakteri.

2. Masukan potongan bahan bonsai kedalam botol berisi air. Sebisa mungkin air dalam botol hanya setengah saja, agar kelembapan bisa terjaga.

3. Ganti air 3 hari sekali. Dan cuci bersih botol dari berbagai lumut yang ada. Cukup di kocok saja agar lumut ikut terbuang. Jangan gunakan sabun ataupun detergen. Cukup di cucii dengan air saja.

4. Letakkan di tempat yang sejuk, terhindar dari Matahari.

5. Dalam beberapa Minggu biasanya akan terlihat tonjolan-tonjolan putih di sekujur batang Sancang. Tonjolan putih tersebut adalah bakal calon akar muda yang akan tumbuh baru.

6. Jika sudah terlihat akar muda tumbuh, biarkan hingga panjang nya mencapai 20cm baru kemudian ditanam di media tanah.

7. Setelah di tanam di tanah selama satu Minggu, hasil stekan Sancang sudah bisa di letakkan di tempat yang terkena sinar matahari, agar bahan Sancang pertumbuhannya semakin pesat.


Tambahan

1. Selama proses stek ataupun penanaman. Jangan pernah berikan pupuk biarkan polos apa adanya. Setelah Sancang terlihat subur barulah di beri pupuk.

2. Semakin muda batang Sancang yang di stek. Keberhasilan stek makin besar. 

3. Hati-hati saat proses pemindahan ke media tanah. Karena akar Sancang masih muda dan rentan patah.




Cara semai bibit bonsai asam jawa

Bonsai asam jawa bagi penggemar bonsai merupakan salah jenis bahan yang cukup populer. Tekstur batang nya yang bergurat coklat, memberikan akses tua pada sebuah bonsai. 

Warna serta bentuk daun nya segar di pandang mata. Sehingga tak salah bila banyak penghobi bonsai yang mengidolakan asam jawa sebagai bonsai.

Meskipun demikian, mendapatkan bahan bonsai asam jawa yang sesuai dengan keinginan masih menjadi hal yang sulit.

Sehingga para penghobi banyak yang berinisiatif untuk membudidayakan asam jawa dari biji, untuk kemudian di bentuk sesuai dengan keinginan.

Persiapan semai biji asam jawa
1.siapkan biji asam jawa
2.siapkan wadah sebagai tempat semaian

Cara semai asam jawa
1. Siapkan wadah semai yang sudah di isi media tanam
2. Tebarkan biji asam jawa di permukaan tanah tempat wadah yang kita siapkan tadi.
3. Letakkan di tempat yang tidak terkena matahari
4. Siram secara teratur bibit asam jawa yang kita tanam
5. Dalam beberapa hari biji asam jawa biasanya sudah berkecambah dan tumbuh dengan baik.

lihat juga koleksi lainnya di bonsai asam jawa, kaliage dan bonsai kelapa


Cara membuat bonsai bahan wareng bintang

Wareng bintang merupakan salah bahan bonsai kesukaan saya. Bentuk daun nya yang kecil dan unik memberi kesan khas yang indah pada bonsai satu ini.

Ini adalah salah satu bonsai wareng bintang milik saya 


Selain bentuk daun nya yang unik, tekstur kulit batangnya juga memiliki kesan tua sob, pecah-pecah tidak beraturan. 

Lumayan untuk obat lelah setelah beraktifitas.

Untuk perawatan harian, bonsai jenis wareng bintang ini tidak rewel sob, bahkan termasuk bandel dan mudah beradaptasi dengan berbagai iklim dan cuaca.

Daya tumbuh nya juga bagus, dengan aneka tipe media tanam, wareng bintang bisa tumbuh dengan sangat mudah.

Untuk budidaya wareng bintang juga sangat mudah. Sobat tinggal stek batang nya, dan tanam di tempat lembab. Biasanya hanya beberap hari sudah tumbuh akar. 

cara membuat bonsai dari Kemuning

Untuk membuat bonsai dari bahan Kemuning sebenarnya mudah. seperti yang kita tahu bahan bonsai Kemuning terdiri dari berbagai jenis ada Kemuning jenis lokal dan Kemuning Jepang. 

Namun yang paling banyak digunakan sebagai bonsai adalah Kemuning Jepang. Hal ini dikarenakan bonsai Kemuning Jepang memiliki ukuran daun yang lebih kecil dari Kemuning lokal. 

Sehingga Kemuning Jepang lebih banyak digunakan sebagai bahan bonsai ketimbang Kemuning lokal. 

Kelebihan utama bonsai Kemuning dibanding bahan bonsai yang lain
1. Gurat batang putih seolah-olah batang sudah tua
2. Memiliki daya tahan yang kuat terhadap berbagai iklim
3. Mudah dibentuk dan dirawat
4. memiliki bentuk daun yang kecil dan juga bunga yang harum sehingga menambah nilai dari Bonsai itu sendiri
5. Mudah ditanam dan dibudidayakan sehingga bahan Kemuning sangat disukai oleh para penggemar bonsai.

Cara membuat bonsai Kemuning

1. Siapkan bahan bonsai Kemuning terutama Kemuning Jepang 

2. siapkan media tanam yang akan kita gunakan untuk menanam bonsai Kemuning. 

3. Siapkan pot yang cukup besar untuk menanam bahan Kemuning. Hal ini kita lakukan mengingat bahan Kemuning memiliki karakter akar yang rakus. 

Sehingga wadah pot yang lebih besar akan mempercepat pertumbuhan bahan Kemuning yang kita tanam. 

biasanya dalam beberapa bulan saja, bahan Kemuning sudah berakar banyak.
 
4. setelah bahan Kemuning cukup layak untuk dibentuk, proses pembentukan bahan pada fase ini mulai dilakukan. utamanya pada pembentukan ranting dan anak ranting.

5. Untuk perawatan harian bonsai Kemuning merupakan bonsai yang tidak memerlukan perawatan yang cukup rumit hanya saja harus dipastikan dengan baik posisi peletakan dan Porsi penyiraman yang teratur. 

bonsai Kemuning menyukai lokasi yang cukup terkena sinar matahari. sehingga harus dipastikan dengan baik posisi peletakan agar bonsai mendapat cukup sinar matahari.




Membuat Bonsai Mame serut

Penghobi bonsai pasti kenal bahan bonsai serut. Bahan bonsai yang satu ini memang sangat populer bagi pecinta bonsai, selain karena batangnya yang sangat berkarakter, daun nya juga bisa menjadi sangat kecil sekali hingga sebesar ujung kuku atau sebesar biji beras. Bahan bonsai serut juga bisa di buat dengan berbagai style seperti cascade, bunjin, formal, grouping atau bahkan gaya bonsai on the rock. 

Pada postingan kali ini, penulis akan share tentang cara membuat bonsai mame dari bahan bonsai serut.
1. Siapkan bahan serut yang akan dijadikan bonsai

Seperti yang kita tahu bahwa bonsai mame terikat dengan aturan ukuran tinggi bonsai harus dibawah atau sama dengan 15cm. Nah sobat siapkan bahan yang ukuran nya paling tinggi 15 cm.

2. Tentukan gaya bonsai serut 

Meskipun gaya bonsai bermacam-macam tetapi untuk ukuran bonsai mame biasanya para penghobi menggunakan gaya formal atau slanting. Selain karena faktor keindahan, 2 gaya tersebut terbilang enak dipandang dengan bonsai yang super kecil sekalipun.

3. Memilih bahan bonsai serut yang tepat

Meskipun bahan serut mudah didapat baik itu dari hasil budidaya atau dongkelan, tetapi salah dalam memilih bahan juga masalah bagi penghobi. Terutama jika kita mengolah bahan serut dari hasil budidaya. Wah.....bakalan lama sob. Dalam hal ini penulis biasanya menggunakan bahan serut hasil dongkelan alam. Jadi kita hanya bertugas menyeimbangkan ukuran cabang dan ranting. Jadi lebih hemat waktu sob. 

4. Memilih bentuk batang yang sesuai
Agar lebih hemat waktu sob, sebaiknya sobat cari batang serut yang besar dipangkal makin ke atas makin mengecil. Sobat bonsai juga bisa melihat prospek pada posisi perakaran. Jika memungkinkan untuk dibalik ya tanam di balik aja. Biasanya justru bagian akar lebih banyak yang bisa dijadikan bonsai mame. 

Bonsai penulis diatas merupakan salah satu contoh nya sob. Bonsai tersebut penulis olah dari akar balikan. Ketika itu penulis melihat bahwa bagian akar lebih bagus untuk dijadikan bonsai mame. 

ini juga sama sob tapi dari tinggi nya sudah gak masuk dalam kriteria bonsai mame.

5. Proses tanam dan perawatan

Bahan serut terbilang bahan bonsai yang mudah ditanam dan sangat tahan terhadap penyakit. Siapkan media tanam yang baik kemudian tanam dan letakan pada daerah yang teduh tetapi tetap mendapat bias cahaya matahari. Jangan lupa disiram satu kali sehari. Biarkan hingga percabangan sesuai baru dipangkas untuk membentuk perantingan.  



Semoga menginspirasi ya sob. Salam satu hobi. Happy bonsai.

Penyebab dan Cara menangani busuk akar pada bonsai serut

Postingan kali ini akan membahas tentang penyebab dan cara menangani busuk akar pada bonsai serut. Seperti yang kita tahu bahwa bahan bonsai serut merupakan salah satu bahan bonsai yang cukup populer di kalangan penghobi bonsai. 
Selain karena mudah didapat, bahan serut juga sangat indah dan berkarakter jika sudah menjadi bonsai. Tetapi meskipun demikian, banyak penghobi bonsai yang mengalami kendala dalam proses membonsai serut. Yang paling sering ditemui adalah terjadinya busuk akar pada bonsai serut. Dan proses busuk akar ini tak hanya di alami oleh bahan bonsai yang baru di tanam saja, tetapi juga hal ini terjadi pada bonsai serut yang sudah berumur cukup lama.

Penyebab busuk akar pada bonsai serut
Banyak sekali faktor yang menyebabkan terjadi nya pembusukan pada akar bonsai serut. 

1. Media tanam yang tidak sehat
Sebenarnya, Apapun jenis bahan bonsainya, jika ditanam pada media yang sehat maka bonsai tersebut akan sehat. Sehat yang dimaksud disini adalah media tanam tersebut terbebas dari segala macam jenis penyakit, hama, dan bakteri. 

Yang perlu digaris bawahi disini adalah Media tanam yang subur belum tentu sehat. Kadang kala secara sepintas kita melihat bahwa tanah tersebut hitam kecoklatan subur. Benar subur tetapi tidak sehat. Sehingga saat kita pakai untuk menanam maka tanaman tersebut juga menjadi tidak sehat. 

2. Salah lokasi peletakan
Bahan serut merupakan salah satu bahan bonsai yang sensitif terhadap perubahan lingkungan, Terutama ketika awal penanaman. Tidak boleh terlalu lembab dan tidak boleh terlalu panas. 

3. Inkonsistensi
Perawatan yang konsisten juga mempengaruhi kesehatan bahan serut. Pola rawatan yang berubah-ubah sangat tidak baik bagi serut. 

4. Terlalu terburu - buru
Tanaman juga mahluk hidup, mereka juga butuh waktu untuk berkembang. Pemangkasan terlalu dini atau repotting terlalu sering juga tidak bagus untuk serut.

5. Drainase yang kurang lancar
Kadangkala beberapa pot bonsai memiliki drainase yang kurang baik. Sehingga air dalam pot menggenang cukup lama dalam pot. Hal ini tentu saja sangat tidak bagus untuk serut karena bisa memicu busuk akar.

Menangani bakalan bonsai serut yang baru ditanam agar tidak busuk akar

1. Media tanam yang sehat
Ketika awal menanam bahan bonsai serut, utamakan menanam dengan media tanam yang sehat. Tanah tidak subur tidak apa-apa, yang penting tanah tersebut sehat. Dalam artian tidak mengandung banyak bakteri perusak, hama dan penyakit tanaman. 

Tanah bekas Bakaran sangat direkomendasikan sebagai media tanam bonsai. Karena tanah tersebut sudah steril dari berbagai penyakit tanaman. Jika sobat kesulitan dalam mencari tanah Bakaran, sobat bisa gunakan tanah kering yang sudah retak - retak. Nah tanah itu sudah steril dari berbagai penyakit selain itu tanah tersebut biasanya porousitasnya tinggi, sehingga air akan terserap sempurna ke dalam tanah. Jangan khawatir soal kesuburan tanah. Sobat bisa menambahkan pupuk organik atau kimia yang biasa dipakai.

2. Pot yang baik
Tanamlah bakalan bonsai serut pada pot yang memiliki kedalaman yang cukup. Semakin besar dan dalam pot nya, semakin bagus untuk serut. Jangan terburu-buru menanam bakalan bonsai pada pot ceper. selain karena akarnya belum kuat dalam menerima hantaman panas, tanaman juga bisa kekurangan nutrisi dalam menumbuhkan tunas dan akarnya.

3. Pola perawatan yang baik
Perhatikan dengan baik pola penyiraman tanaman. Bakalan serut yang terlalu sering disiram akan mengakibatkan tanah terlalu lembab. Dan ini justru akan mengundang banyak penyakit tanaman. Penyiraman di siang hari juga berbahaya bagi tanaman. Bayangin aja sob, baru disiram langsung di hantam panas. Itu akar bonsai kayak direbus didalam pot.

4. Hati-hati dengan sungkup
Jangan gunakan metode sungkup jika sobat belum paham betul metode kultur jaringan. Lebih baik ditanam seperti biasanya saja.

5. Tunas tumbuh
Tunas serut yang tumbuh bisa kita jadikan bahan tolak ukur untuk melihat keadaan akar. Ketika bahan serut yang kita tanam lebih dari sebulan tak kunjung keluar tunas, bisa dipastikan terjadi masalah pada akar. 

Coba sobat bongkar bahan tersebut, jika terjadi busuk akar. Potong bagian yang busuk, sisakan yang sehat kemudian tanam dengan media tanam yang lebih sehat. Untuk tunas yang baru tumbuh 2-15 cm jangan di ganggu biarkan tumbuh sampai tunas lebih dari 30 cm. Hal ini dikarenakan Tunas- tunas kecil yang baru tumbuh bisa saja hanya untuk merespon akar untuk keluar. 

Penanganan busuk akar pada bonsai yang sudah jadi.

Busuk akar pada bonsai yang sudah jadi biasanya sangat lah kecil. Ketika serut sudah mulai mapan, biasanya daya tahan dan daya tumbuhnya sangat baik. 

Meskipun demikian beberapa kasus busuk akar masih sering terjadi, biasanya ketika proses pindah pot atau penggantian media tanam, kita harus berhati - hati. Indikasi yang paling mudah adalah dengan melihat pertumbuhan tunas baru nya. 

Jika tunas tumbuh tidak berkembang atau segitu-segitu saja dalam beberapa hari, sobat mesti mulai memantau. Jika dalam beberapa hari kemudian terlihat tanaman lesu, sesegera mungkin ganti tanahnya dan cuci akarnya kemudian tanam kembali. 

Kunci nya adalah media tanam dan kondisi akar. 

Penyebab bakalan serut mengering, mati atau tidak tumbuh

Sobat pecinta bonsai, kali ini kita akan membahas tentang cara menanam serut agar tidak mudah mati dan cepat tumbuh tunas baru. Dari sekian banyak bahan atau jenis bonsai yang ada, bahan serut merupakan salah satu yang paling banyak di pelihara dan dibuat bonsai. 

serut mati

Selain karena sesuai kriteria, serut juga sangat mudah di temukan di kebun-kebun atau sekitar kita. Sebenarnya jenis serut merupakan bahan yang sangat mudah untuk tumbuh, tetapi meskipun demikian, jika salah dalam menangani nya tentu bakalan bonsai serut akan mati.

Mari kita cermati 

Faktor-faktor yang menyebabkan bakalan serut menjadi mati.


1. Intensitas cahaya matahari terlalu tinggi


Sebenarnya tidak hanya serut saja, termasuk jenis bahan bonsai lainnya, ketika baru di pindah tanamkan. maka tumbuhan akan melakukan proses adaptasi ulang. Dalam hal ini, tentu seluruh penopang kehidupan tumbuhan akan dimulai dari nol kembali. jika pada proses tersebut tanaman mendapatkan porsi sinar matahari terik menyengat dan terlalu berlebihan maka batang-batang serta ranting akan mulai mengering. Belum lagi akar-akar yang belum tumbuh dengan sempurna ditimpa dengan panas nya matahari. wah.....bisa mati seketika itu tanaman.

2. Media tanam kurang baik


Media tanam yang kurang baik juga mempengaruhi pertumbuhan tanaman. termasuk juga serut, meskipun serut merupakan tanaman yang mudah tumbuh, tidak berarti kita bisa sembarangan dalam menanam. Bahkan kuantitas media tanam juga berpengaruh besar dalam pertumbuhan serut.

3. Tempat menanam yang buruk


Hati-hati dengan ban bekas atau kaleng sebagai pot. Ban bekas atau kaleng bisa menyerap panas matahari secara berlebihan. bahkan ketika disiram kadang kala, air siraman bisa menjadi mendidih. dan ini tentu berakibat fatal.

4. Akar baru patah atau rusak


sering kali para penghobi bonsai menemukan kasus dimana serut sudah mulai tumbuh dengan baik tetapi tiba-tiba mengering dan mati. Ternyata setelah diamati, bakalan bonsai tersebut secara tidak sengaja tersenggol atau tergerak, sehingga akar-akar baru yang tumbuh menjadi patah atau rusak. Hati-hati juga dengan hewan ternak seperti ayam dan kambing. sudah bagus-bagus tumbuh, malah di cotol ayam....atau di embat kambing.....oalah.....

5. Terlalu care (peduli)


Terlalu peduli juga tidak bagus ya sob.........seorang teman penghobi karena terlalu peduli.....dengan bakalan yang baru didapat, hampir tiap saat disiram. ditaruh ditempat yang teduh tanpa sinar,dan diberi berbagai jenis pupuk. sebentar di liat, di pegang, diliat dipegang, disiram. eh......malah justru pada akhirnya bahan serutnya mati. ternyata akar nya membusuk sob.

baca juga : cara menanam bonsai serut


Inspirasi bonsai mini

Sobat tentu mengetahui tentang bonsai, para penghobi bonsai berusaha menghadirkan miniatur pohon-pohon besar dan tua dalam bentuk yang lebih kecil. bahkan tinggi nya hanya berkisar antar 25 cm-100cm. Bonsai di letakkan dalam pot-pot dangkal sesuai dengan ukuran bonsai yang ditanam. Itu bonsai loh.......lantas bagaimana bonsai mini?  

Sesuai dengan namanya sob...tentu saja ukuran nya lebih kecil lagi dari ukuran bonsai biasanya. dan kali ini penulis akan menghadirkan beberapa kumpulan foto bonsai mini yang mungkin bisa menjadi inspirasi bagi para sobat semua yang ingin membuat bonsai mini. baca juga cara membuat bonsai mini dari bahan alam

bonsai mini1

bonsai mini2

bonsai mini3

bonsai mini4

bonsai mini5

bonsai mini6

bonsai mini7

bonsai mini8

bonsai mini9

bonsai mini10
Meskipun mini tapi jangan salah sob.....justru membuat mini itulah yang sulit. kita dituntut untuk setting se detil mungkin. Bahkan beberapa penghobi bonsai mini kelas dunia berusaha menghadirkan bonsai mini yang bisa berbuah. wah...wah....itu makin tambah sulit sob.

Bonsai Buah Jeruk

Siapa tak suka buah jeruk???warna nya yang kuning merekah dan juga kaya vitamin C tentu membuat buah ini menjadi buah primadona. Kita begitu sering melihat buah jeruk menjadi bahan utama dalam berbagai produk kecantikan, display makanan atau bahkan produk minuman berkelas mewah. Bahkan hampir di setiap rumah makan menjual buah ini dalam bentuk minuman jus. Namun apa jadinya bila pohon jeruk kita buat menjadi bonsai?.......dan bukan hanya sekadar menghadirkan karakter bonsai nya saja loh, tetapi juga bonsai ini berbuah. wah....wah.....pasti keren ya.....

bonsai buah jeruk
Seperti yang sobat liat dari gambar di atas, karakter bonsai nya kental sekali. Dari pakal batang nya besar, mengecil hingga ke atas. Bayangkan saja sob.....jika sobat biasanya melihat pohon jeruk ukuran nya bisa sampai 1-1,5 meter. ini hanya 25-35 cm saja, dan berbuah pula. keren ya......

Sebenarnya untuk membuat bonsai jeruk ini tidak begitu sulit. sobat hanya perlu menyiapkan bakalan pohon jeruk yang sudah cukup tua untuk dijadikan bonsai. Kesulitan yang paling besar adalah proses pemindahan bakalan bonsai pohon jeruk dari tanah ke pot bonsai. Jika pada proses tersebut kita tidak hati-hati, bisa saja akar pohon jeruk terganggu dan pada akhirnya mati. 

Setelah kondisi pohon jeruk bisa beradaptasi dan mulai tumbuh dengan baik, kesulitan berikutnya adalah mengkondisikan bonsai jeruk tersebut untuk bisa berbuah. Nah...ini yang paling sulit sob.....kita di tuntut untuk fokus dengan memberikan perawatan yang baik. Disatu sisi kita harus membuat media tanam subur tetapi disatu sisi kita harus mampu mengendalikan pertumbuhan ranting dan batang. yah.....tau sendiri lah.....kalo pake tanah subur, sudah pasti ranting, daun dan batang bonsai akan kembali normal ke ukuran semula. tapi.....justru di situ lah tantangan nya.

Bonsai Buah anggur

Bonsai buah dapat di definisikan sebagai bonsai yang bahan/bakalan nya dari jenis tumbuhan buah-buahan. Hanya saja dalam hal ini beberapa penghobi ada yang menafsirkan berbeda. ada yang mengartikan bonsai buah adalah bonsai yang bisa berbuah, jadi meskipun bakalan bonsainya dari buah-buahan, tetapi bila tidak berbuah maka tidak bisa disebut sebagai bonsai buah. tapi what ever lah......berbeda pandangan sah-sah saja. 

Seperti yang kita tahu, di indonesia para penghobi sangat akrab dengan bonsai bahan wuni sebagai bonsai buah. kita juga mengenal bonsai jambu klutuk, bonsai asem atau bahkan bonsai kawista. Tetapi ada satu nieh sob yang memang terbilang unik dan khas banget,Yaitu bonsai anggur.

bonsai buah anggur
Tumbuhan jenis buah anggur merupakan tumbuhan merambat yang terbilang sulit untuk di bonsai. Bahkan mungkin untuk bisa menampilkan full karakter bonsai nya sekaligus buah nya anggur, tentu tantangan tersendiri.

baca juga : bonsai buah jeruk

Sekilas tentang pohon anggur
Tumbuhan anggur termasuk dalam jenis tumbuhan merambat dan masuk dalam keluarga vitaceae. Khasiat buah anggur sangat baik untuk sistem metabolisme tubuh. hal ini dikarenakan buah anggur mengandung semacam polifenol yang berperan dalam metabolisme tubuh. awal nya tumbuhan ini di tanam di timur tengah 4000 SM. pada perkembangan selanjutnya buah anggur lebih banyak diolah untuk dijadikan minuman anggur. di masa-masa berikutnya berkat colombus yang membawa serta anggur di setiap perjalanan nya. akhirnya anggur di kenal secara luas di seluruh benua.

Berbeda dengan jenis tumbuhan lainnya, pohon anggur lebih suka dengan iklim panas serta intensitas sinar matahari yang tinggi. Karakter inilah yang kemudian membuat pohon anggur cocok dengan karakter bonsai. hanya saja memang kesulitan terbesar adalah karakter merambatnya saja. sehingga pemilihan bahan bonsai anggur terbaik ya...mau tidak mau...yang sudah berumur tua.

ada yang berani mencoba........

Cara merawat bonsai

Cara merawat bonsai sebenarnya mudah, tetapi bila tidak dilakukan secara teratur maka bonsai kesayangan kita menjadi tidak beraturan bentuknya. Apalagi bila ada ranting yang tumbuh di tempat yang tidak semestinya. wah....wah....malah bikin pusing. biasanya sih hal ini terjadi karena bonsai sudah terlalu lama terbengkalai. so.....disinilah penting nya perawatan bonsai yang konsisten dan teratur. Terutama di awal-awal fase pembentukan bahan bonsai, perawatan bonsai teratur harus benar-benar diperhatikan sob....terlebih lagi jika bahan bonsai tersebut termasuk bahan yang langka dan unik bentuknya.

cara merawat bonsai


Ada beberapa faktor yang harus kita perhatikan dalam merawat bonsai kesayangan kita, yaitu
1. Pengembangan Konsep bentuk
2. Posisi peletakan pot
3. Kesuburan tanah
4. Penyiraman
5. Pemangkasan

Perawatan bonsai secara teratur
1. Pengembangan Konsep bentuk
Bentuk bonsai hendaknya sudah ditetapkan dari awal-awal penanaman nya. Hal ini kita lakukan agar proses pengembangan bentuk selanjutnya bisa kita lakukan sesuai dengan konsepnya. Konsep bentuk seperti cascade, bentuk gunung ataupun bentuk abstrak harus kita atur dari awal, karena bentuk-bentuk tersebut terbilang cukup sulit untuk diterapkan. tak salah bila para pe-bonsai tahan berjam-jam untuk memandangi bahan bonsai nya hanya untuk menetapkan bentuk nya akan jadi apa. Kadang ada yang sampai berhari-hari konsep bentuknya belum ketemu.....wkwkwkwkwkw....pusing mau dibentuk jadi apa. Terutama untuk konsep bentuk yang dirancang menyerupai hewan.....wah.....ini lebih sulit lagi sob.....kita harus menyesuaikan antara harapan dan kenyataan. hehehehe......kadang kala nieh ya sob....kita pengen bentuk bonsai model singa atau macan tetapi gak sesuai dengan bentuk bahan nya. apalagi kalo kenyataan jelas banget aslinya bahan kita bentuknya kayak ular meliuk- liuk gak jelas gitu.... di bilang ular.....kyk bukan ular....dibilang singa.....nti malah fitnah....(dalam hati bicara) ini kenapa gak mirip singa sih.....asem bener. hehehehehe.....

2. Posisi Peletakan Pot bonsai

Dalam perawatan bonsai hendaknya kita perhatikan juga posisi peletakan potnya sob........contoh nya ketika kita salah meletakkan di tempat panas. saat bonsai disiram, air siraman akan berubah menjadi panas bahkan bisa saja mendidih airnya, ini berakibat fatal, bisa-bisa bakalan bonsai malah mati. letakkan bonsai di tempat yang teduh, upayakan bahan bonsai letaknya bisa terkena sinar matahari pagi tetapi teduh disiang hari.

3. Kesuburan media tanam bonsai
Perawatan bonsai hendaknya juga memperhatikan kesuburan media tanam bonsai. Jangan lupa menambahkan sedikit pupuk organik atau sekadar memeriksa kondisi media tanam secara teratur. hal ini kita lakukan agar bonsai bisa tumbuh sesuai dengan konsep yang sudah kita tetapkan. terutama untuk bonsai buah dan bonsai mini yang rentan dan sangat bergantung pada media tanam..

4. Penyiraman
Penyiraman bonsai kita lakukan setiap hari secara teratur dengan kuantitas secukupnya. terlalu banyak juga gak bagus untuk bonsai nya, bisa-bisa akar bonsai menjadi busuk karena terendam air. Saat proses penyiraman perhatikan juga sirkulasi air siraman, jangan sampai air siraman hanya membasahi bagian permukaan tanah saja tetapi bagian dalam nya kering.  hal ini sering terjadi pada tanah merah sebagai media tanam.

5. Pemangkasan
Pemangkasan disini meliputi pemotongan ranting dan proses pruning daun. hal ini sangat erat kaitannya dengan poin nomor 1. yaitu pengembangan konsep bentuk. pangkas ranting sesuaikan dengan konsep nya, jangan sampai ke enakan motong, malah gundul bonsai nya. he...he...he...he....

semoga bermanfaat ya. jangan lupa beri komentar.


Cara memperbesar bonggol adenium dengan pasta gigi

Kembang adenium atau yang lazim disebut sebagai kamboja jepang memang termasuk salah satu tanaman hias yang unik. Bentuk bonggol serta warna-warni bunga adenium menjadi faktor utama keindahan tanaman ini. 

Ketika era tanaman hias sedang booming di indonesia, jenis adenium sempat menjadi primadona tanaman hias. Bahkan tanaman ini sempat di budidayakan secara besar-besaran oleh para pengusaha tanaman hias. Meskipun era trend nya sudah berkurang tetapi jenis tanaman ini masih bisa kita jumpai di halaman-halaman rumah.

adenium bonggol besar


Daya adaptasi serta keindahan adenium membuat tanaman ini bisa survive hingga hari ini. Terutama warna-warni bunga nya ketika mekar, rasanya sulit untuk menyingkirkan nya begitu saja. 

Nah, bagi sobat-sobat sekalian pecinta tanaman hias, ada sedikitp tips nieh untuk membuat adenium sobat agar terlihat semakin indah. Terutama pada bagian bonggolnya, dengan tampilan bonggol yang besar atau kepang akar yang eksotis tentu akan menambah keindahan adenium.

adenium akar besar

Cara memperbesar bonggol adenium

1. Siapkan bahan adenium yang sehat, biasanya ukuran diameter bonggol sudah memasuki 10 cm
2. Angkat lah bahan adenium dari potnya, lakukan dengan perlahan-lahan dengan hati-hati.
3. Potong bagian bonggol tepat di bagian terbesar
4. oleskan pasta gigi pada bagian bekas potongan tersebut dan diamkan selama 10 menit
5. Setelah itu beri obat perangsang akar atau torron F
6. Tanam kembali tanaman adenium sobat.

Agar hasilnya maksimal, sebisa mungkin untuk mengubah media tanam adenium. Yaitu tanah kompos yang dikombinasi dengan sekam padi sebagai media tanam. 

Dengan perawatan yang maksimal tentu adenium sobat akan terlihat semakin indah. Sobat juga bisa menggunakan pot-pot besar sedari dini agar ketika bonggol nya membesar, sobat tidak perlu pusing memindahkan ke pot yang besar. 

Jika sobat agak ragu dengan penggunaan pasta gigi, sobat juga bisa menggantinya dengan kapur sirih. Untuk sobat-sobat yang masih pemula atau masih agak ragu, sobat bisa eksperimen terlebih dahulu dengan adenium yang biasa. Setelah sobat paham dan yakin, barulah sobat terapkan cara tersebut ke adenium kesayangan sobat.


Terapi air laut dan pasir pantai untuk bakalan bonsai santigi

Salah satu jenis bonsai yang cukup populer adalah bakalan bonsai santigi. Jenis tanaman ini bisa kita jumpai si sekitar tepian pantai atau daratan yang menjorok ke arah laut. Keindahan batang serta gaya akar yang eksotis dari pohon santigi tak perlu diragukan lagi. Sehingga tak salah bila jenis ini cukup populer di kalangan para penghobi bonsai.

bonsai santigi
Bonsai santigi


Nama latin dari tanaman santigi adalah Phemphis adicula. Pohon santigi biasanya tumbuh disekitar tepian pantai, di atas bebatuan ataupun di daratan sekitar pantai yang menjorok ke arah laut. Para penghobi bonsai tentu tak asing dengan jenis bonsai yang satu ini. Karakter utama dari bonsai berjenis santigi adalah gaya batag, gaya akar serta kulit batang yang terlihat eksotis. Bahkan beberapa penghobi begitu menyukai jenis ini karena kesan tua yang dihadirkan oleh kulit batang nya. Meskipun baru di rawat 1 atau 2 tahun saja, bonsai jenis santigi terlihat sangat tua seolah sudah dirawat dalam jangka waktu yang lama. 

Berbeda dengan jenis bonsai lainnya, meskipun bakalan bonsai santigi mudah didapat tetapi sangat sulit untuk membuat nya. Tidak sedikit penghobi bonsai yang kadang kala bakalan bonsai nya tiba-tiba mati begitu saja. 

Bahkan untuk beberapa daerah bakalan bonsai santigi sangat terkenal sulit untuk dirawat. Tetapi bagi pecinta bonsai justru hal inilah yang membuat penasaran. Bagi sobat-sobat yang suka dengan tipe santigi, mungkin beberapa tips di bawah ini bisa membatu sobat.

Terapi air laut dan pasir pantai untuk bakalan bonsai santigi


1. Membantu santigi beradaptasi

Faktor terbesar yang menyebabkan gagalnya tumbuh si pohon santigi adalah proses adaptasi. Seperti yang kita tahu bahwa jenis santigi habitat aslinya adalah tepian pantai. Ketika bakalan santigi kita tanam di tanah daratan dengan proses siram air tawar, tentu saja si pohon santigi kaget. Nah disini nieh sob fungsi nya air laut dan pasir pantai. 

Jadi ketika kita hunting santigi, sebaiknya kita juga membawa serta pasir pantai dan air laut sekitar tempat tumbuhnya santigi tersebut. Hal ini kita lakukan untuk membantu si pohon santigi belajar adaptasi dengan lingkungan yang baru, sekaligus bertujuan agar si santigi tidak terlalu kaget. 

2. Proses tanam bakalan santigi

Ambilah air laut dan pasir pantai sekitar tempat santigi tumbuh. Secukup nya aja sob, gak usah banyak-banyak. Yang perlu kita perhatikan adalah kondisi pasir yang menempel di sekitar akar santigi, sebisa mungkin untuk tidak membuang nya. 

Letakan bakalan bonsai pada lokasi yang sudah disiapkan, kemudian taburi pasir pantai yang sudah kita ambil sebelumya. Baru setelah itu kita tutup dengan tanah daratan. Perhatikan juga lokasi tanam, sebisa mungkin santigi di tanam di tempat yang teduh. Hal ini kita lakukan untuk menghindari terpaan sinar matahari yang terlalu menyengat. 

Untuk beberapa hari sebisa mungkin si santigi di siram dengan air laut. Terutama pada bagian batang dan sekitar akarnya. Setelah bakalan bonsai santigi sudah keluar tunas tumbuhnya, barulah proses penyiraman kita selingi dengan air tawar. Hal ini kita lakukan agar si santigi beradaptasi dengan air tawar. 

3. Proses tumbuh

Setelah santigi tumbuh dengan baik, teruslah lakukan perawatan tersebut sampai si pohon santigi benar-benar bisa beradaptasi dengan air tawar. Setelah bakalan bonsai santigi benar-benar kuat, barulah bakalan tersebut kita pindahkan ke pot bonsai. 

Jangan lupa untuk tetap meng oplos tanah dengan pasir pantai. Beberapa penghobi bahkan ada yang memberi alas pasir pantai di bawah pot nya. jadi meskipun santigi sudah dipindahkan ke dalam pot, si akar yang santigi yang tembus ke lubang pembuangan air dibawah pot tetap bisa berhubungan dengan pasir pantai. Mungkin hal ini untuk berjaga-jaga saja. 

4. Rancangan bentuk

Jauh berbeda dengan bakalan jenis bonsai lainnya yang bisa kita bentuk sesuka hati. jenis santigi biasanya bentuknya langsung jadi dari awal. Terutama bentuk batang dan akar nya, soalnya sob...kayu nya keras banget. Meskipun besarnya mungkin hanya sebesar lidi. tapi keras nya minta ampun. So......tetapkan dari awal bentuk yang kita inginkan sebelum kita menanam nya.



semoga bermanfaat ya

Nilai lebih dari hobi bonsai

Dari sekian banyak aneka jenis hobi yang saya geluti, bisa di bilang saya menomor satu kan bonsai sebagai hobi. Ada begitu banyak alasan mengapa saya memilih bonsai sebagai hobi utama. Sebagai kalangan kelas menengah kebawah tentu saya memprioritaskan faktor ekonomi. Menggeluti hobi bonsai yang saya butuhkan hanyalah alat-alat tanam dan perlengkapan berkebun. Itupun kadangkala tidak semuanya saya beli sendiri, kadang kala hanya modal pinjam saja dengan teman sesama penghobi. he..he..he..he...he......lumayan ngirit sob...

Berikut ini beberapa alasan mengapa hobi bonsai menjadi nomor satu bagi saya.
1. Media berolah raga
Saya pribadi tidak terlalu suka dengan jenis olahraga yang terlalu berat. Dengan hunting, merawat bonsai atau hanya sekedar menata ranting-ranting bonsai ternyata tubuh kita tanpa disadari sudah melakukan olah raga. Tanpa terasa tubuh mengeluarkan keringat, mengeluarkan racun-racun dari dalam tubuh.

2. Eksplorasi seni dan pengembangan kreatifitas
Menata ranting-ranting dan modifikasi bentuk batang bonsai ternyata bisa mengeksplorasi cita rasa seni yang kita miliki. Saat berbonsai ria kita bebas menggali hasrat seni dan kreatifitas yang kita miliki. Terlebih untuk bahan bakalan bonsai, ada saja ide-ide baru yang bermunculan untuk mengembangkan bahan yang baru saja di dapat. Kadang kala saya tidak begitu peduli dengan gaya standar bonsai, pokoknya saya modif se unik mungkin kemudian jadi deh.....jadi bisa dibilang hasil akhirnya memang murni sentuhan tangan sendiri. So..semua nya pure kita yang pegang kendali. Berbeda dengan hobi lainnya dimana sentuhan kita hanya polesan. Disaat hasil akhirnya tidak sesuai harapan, ya...jadi penasaran deh. Sebut saja hobi ayam bangkok, ikan hias ataupun burung kicau. Yang kita lakukan hanyalah polesan, itupun bergantung dengan faktor genetika dan keberuntungan. Gen nya bagus ditambah hoki dapet barang murah,....baru deh.....kita merasa puas. Kadang kala ya penasaran malah jadi puyeng sendiri. hobi itu kan bikin hati senang, kalo bikin puyeng buat apa toh.....

3. Memiliki nilai filosofis yang tinggi
Bagi penghobi bonsai, seluruh perawatan dan modifikasi bonsai memiliki nilai filosofis sendiri. hal ini dikarenakan hobi bonsai mengedepankan proses ketimbang hasil akhir. Kita di tuntut untuk belajar sabar dan bersikap hati-hati. Kesalahan-kesalahan dalam menata bonsai bagi seorang penghobi selalu jadi media belajar. Sebut saja proses menekuk batang bonsai. Jika kita lakukan secara tiba-tiba, sudah pasti batang tersebut akan patah. hal ini identik dengan pendekatan persuasif. Pelan tanpa terasa tetapi mendominasi. Belum lagi hal-hal yang lainnya. Pokoknya banyak banget deh..yang bisa kita jadikan bahan pembelajaran.


4. Ikut serta go green
Seperti yang kita tahu bahwa pemanasan global benar-benar menjadi masalah yang serius. Dengan berbonsai ria, tanpa terasa kita telah ikut serta untuk mengurangi pemanasan global. terutama asap kendaraan bermotor yang semakin menjadi-jadi. yah,,,,minimal dengan berbonsai, secara tidak langsung kita sudah menciptakan lingkungan yang sehat bagi keluarga kita sendiri di rumah.

5. Hemat biaya 
Seperti yang sudah saya sebutkan sebelumnya bahwa bagi kita-kita kelas menengah kebawah tentu lebih memprioritaskan faktor ekonomi. Tetapi meskipun begitu, bukan berarti ini hobi rendahan loh....bonsai-bonsai lokal bahkan mampu menembus skala internasional dengan harga yang fantastis. Bahkan tidak sedikit karya-karya penghobi bonsai lokal mewarnai taman-taman indah ibukota.

6. Hobi yang sehat
Saya berani bilang bahwa hobi bonsai merupakan hobi yang sehat. Hal ini dikarenakan hobi ini tidak berkutat pada gaya adu gengsi atau gaya kompetisi yang menuntut penghobi nya untuk pusing tujuh keliling. Titik tekan hobi bonsai lebih kepada eksplorasi kreatifitas yang hasil akhirnya bukan untuk kompetisi tetapi dipamerkan dalam suatu galeri. mungkin lebih mirip seperti seni lukis. meskipun sama-sama menggunakan kuas dan kanvas tetapi hasilnya tetap saja berbeda. begitu juga dengan bonsai meskipun kita menggunakan bahan atau peralatan yang sama, hasil akhirnya tak mungkin sama.

itulah beberapa alasan saya menyukai bonsai. bagaimana dengan anda?

Cara agar batang bakalan bonsai tidak mati

Dari berbagai kondisi perawatan bonsai bakalan, ada satu hal yang sering sekali menjadi masalah. Dan hal ini ternyata mempengaruhi kehidupan bonsai bakalan yang kita pelihara ke depannya. Masalah tersebut adalah matinya batang bakalan bonsai yang di awali di bagian ujung batang kemudian lama-kelamaan menjalar sampai ke pangkal batang dan pada akhirnya bakalan bonsai mati.

Kasus lainnya yaitu meskipun masalah tersebut tidak mengakibatkan kematian pada bakalan tetapi menjalar hingga ke tunas-tunas yang baru tumbuh. Sehingga bakalan bonsai yang seharusnya menjadi bonsai berkelas, mau tidak mau harus berkurang nilainya.

Terkait dengan hal tersebut, penulis akan share sedikit tips untuk teman-teman sesama penghobi untuk mengatasi masalah tersebut.

Cara agar batang bakalan bonsai tidak mudah mati


1. Mengkondisikan posisi tanam bakalan bonsai

Posisi tanam ternyata berpengaruh besar terhadap mati nya batang bakalan bonsai. so...bagi teman-teman sebaiknya memilih posisi tanam yang pas dan tepat bagi bakalan bonsai. Pilihlah tempat yang rindang dan agak lembab tetapi mendapat sinar matahari pagi yang cukup.

kesalahan yang sering terjadi adalah posisi tanam bakalan bonsai di letakkan pada tempat yang terlalu panas karena mendapatkan sinar matahari terlalu menyengat. Keadaan bakalan bonsai yang belum tumbuh dengan stabil menjadi kering akibat porsi sinar matahari yang terlalu berlebihan.

Biasanya hal ini ditandai dengan mengering nya bagian ujung bakalan bonsai, kemudian menjalar hingga pangkal batang.

2. Siasat potong lebih

Pada proses pemotongan  batang, sebaiknya jangan memotong bakalan terlalu full press body. lebihkan sedikit dari ukuran sebenarnya sebagai cadangan, sehingga jika terjadi pengeringan di ujung batang bisa langsung kita potong. Biasanya batang mengering dari ujung nya sekitar 5-15 cm. 

3. Membungkus batang

Jika bahan bakalan bonsai yang kita dapat memang minim, salah satu cara yang bisa kita lakukan adalah dengan membungkus ujung-ujung batang dengan plastik. Hal ini kita lakukan untuk mengurangi tingkat penguapan dan kekeringan pada ujung-ujung batang bakalan bonsai.

Dengan di bungkus plastik maka ujung batang lebih lembab dan terhindar dari porsi sinar matahari yang berlebihan. Bagi yang menggunakan cara ini sebaiknya ikatan pada bungkus plastik di buat agak renggang, hal ini kita lakukan agar ujung bonsai mendapatkan sirkulasi udara yang cukup.

cara agar bakalan bonsai tidak mati

4. Kenali jenis bakalan bonsai dengan baik

Berbeda jenisnya tentu berbeda juga perawatannya. Dengan memahami jenis bakalan bonsai yang kita rawat tentu akan membuat kita semakin memahami karakter bakalan bonsai tersebut. Beberapa jenis bakalan bonsai ada yang menuntut tingkat kelembaban yang tinggi tetapi ada beberapa jenis yang sama sekali tidak berpengaruh dengan hal tersebut.

baca juga : cara menanam bakalan bonsai serut

Cara Membuat bonsai mini dari bahan alam

Jika sebelumnya kita sudah membahas tentang membuat bonsai mini dengan tehnik stek. Kali ini kita akan membahas cara membuat bonsai mini dengan bahan yang berasal dari alam liar. Dalam hal ini tentu saja bakalan bonsai didapat dengan cara hunting di alam, hanya saja memang cukup sulit untuk mendapatkan bakalan yang sesuai.

Kadang kala bagi penghobi yang baru biasanya cukup sulit untuk mendapatkan hasil alias nihil.Tetapi bagi penghobi bonsai yang suka hunting alias sudah biasa berburu tentu bukanlah masalah. 

Nah, untuk rekan-rekan yang ingin membuat bonsai mini dari alam, mungkin beberapa cara dibawah ini akan membantu rekan-rekan dalam mendapatkan hasil yang maksimal.

cara membuat bonsai mini

1. Kondisi lokasi berburu
Bagi rekan-rekan yang ingin mencoba hunting bakalan bonsai mini cobalah untuk fokus pada lokasi-lokasi yang terdapat banyak batuan dengan kontur lokasi tanah miring. Mengapa demikian?lokasi bebatuan biasanya banyak bakalan bonsai yang secara alami memang tumbuh secara kerdil.

Apalagi jika ada bebatuan yang diatasnya ada tumpukan tanahnya, biasanya di tempat tersebut ada tumbuhan yang bisa kita jadikan bakalan bonsai. Sedangkan untuk lokasi-lokasi yang tanah nya miring, fokus pencarian bisa di tekankan pada posisi yang di aliri air.

di tempat-tempat seperti itu biasanya tanahnya terkikis oleh aliran air, sehingga tumbuhan-tumbuhan di sekitarnya, tumbuh secara tidak normal. Jika kita beruntung kita bisa mendapatkan bakalan bonsai mini sekaligus dengan gaya akar yang unik.

2. Posisi bakalan bonsai terbalik
Jika kita cermati, ternyata ada beberapa jenis tumbuhan yang bisa di tanam secara terbalik. Akar di jadikan batang sedangkan pangkal batang dijadikan akar. Nah, bila sobat tahu tuh jenis bahan, sobat bisa mencarinya di alam untuk kemudian dijadikan bahan bonsai mini. Khusus untuk tehnik ini sobat tanamnya dengan posisi terbalik, so....akar yang pendek, besar dan unik dibalik menjadi batang. jadi deh.....bonsai mini.

3. Jangan terlalu fokus pada yang mini saja
Ternyata sob...untuk hunting bonsai mini, tidak mesti bahan yang kita cari harus mini. Dari bakalan bonsai yang besar-besar pun ternyata kita bisa membuat bonsai mini. Contohnya ketika kita mendapatkan bakalan bonsai besar, coba deh sobat perhatikan di sekitar batang dari bakalan bonsai tersebut.

Kadangkala ada bagian tertentu yang bisa kita potong untuk dijadikan bonsai mini. Biasanya sih di pangkal batangnya atau di samping-sampingnya. Nah...kalo ada, kebetulan tuh, bisa kita potong terus di modifikasi sedikit dan...jadi deh bonsai mini nya. jadi sekali jalan, bonsai besar dapat bonsai mini juga dapat. 

selamat ber hunting ria ya

baca juga tentang inspirasi bonsai mini

Bonsai sebagai sebuah karya seni

Selain menampilkan keindahan, bonsai juga ternyata bisa berfungsi sebagai sebuah karya seni. awalnya ketika bahan bonsai diangkat, tentu tampilan nya sangatlah minim bahkan jauh dari kata indah. Namun setelah di bentuk dan di rawat pada akhirnya bahan bonsai tersebut berubah secara drastis menjadi bonsai yang menampilkan keindahan yang luar biasa. 

Analogi nya mungkin mirip seperti kanvas kosong yang belum terisi, setelah sang pelukis menggoreskan kuasnya dengan aneka warna, Maka terciptalah lukisan-lukisan indah. Sama hal nya seperti bonsai, yang pada akhirnya akan bermetamorfosa menjadi bonsai yang cantik dan enak dipandang mata. 

Bicara soal seni tentu kita harus bicara ketulusan, dan mungkin inilah penyebab nya beberapa penghobi bonsai secara tiba-tiba beralih hobi dan pindah ke lain hati. Berbeda dengan jenis hobi lainnya yang mungkin bisa di nikmati hasilnya secara langsung, tidak demikian dengan bonsai. 

Seorang peghobi bonsai bisa menghabiskan waktu berbulan-bulan bahkan bertahun-tahun untuk membentuk bonsai kesayangan nya. Kadangkala tanpa disangka- sangka si bakalan bonsai tiba-tiba mati dan layu begitu saja. 

Bayangkan sob...dirawatnya harus rutin, disiram, di jemur bahkan di bentuk secara teratur. So...disaat seorang penghobi bonsai kehilangan rasa tulusnya, sudah pasti tidak akan bertahan lama di dunia bonsai. 

Berbeda dengan karya seni lainnya yang stagnan ketika sudah sampai di ujung, tidak begitu dengan bonsai. Bonsai sebagai sebuah karya seni terus tumbuh dan berkembang seiring dengan tumbuhnya bonsai. 

Beberapa penghobi senior bahkan bisa merombak habis tampilan bonsai nya dan menyisipkan jiwa baru pada bonsai lama nya. Inilah nilai lebih bonsai sebagai karya seni. 

Menambah nilai tampilan bonsai
Sebagai sebuah karya seni, tentu tampilan bonsai harus mampu menarik mata yang memandangnya. Dalam hal ini tentu kita sebagai penghobi bisa menambahkan beberapa aksesoris yang menambah nilai tampilan bonsai yang ktia miliki. 

bisa saja berupa pot unik, batu-penghias ataupun tatakan yang unik. contohnya adalah seperti gambar di bawah ini.

bonsai sebagai sebuah karya seni

Tatakan yang unik seperti gambar di atas menambah nilai tampilan bonsai. Bonsai tipe cascade yang mungkin sudah biasa kita lihat menjadi berbeda tampilannya ketika dipadu dengan tatakan yang unik.


Kompos

Pengertian Kompos adalah salah satu pupuk organik buatan manusia yang dibuat dari proses pembusukan sisa-sisa bahan organik (tanaman maupun hewan). 

Proses pengomposan dapat berlangsung secara aerobik dan anaerobik yang saling menunjang pada kondisi lingkungan tertentu. 

Proses ini disebut juga dekomposisi atau penguraian.

Proses pembuatan kompos sebenarnya meniru proses terbentuknya humus di alam. 

Namun dengan cara rekayasa kondisi lingkungan, Kompos dapat dipercepat proses pembuatan nya, yaitu hanya dalam jangka waktu 30-90 hari. 

Waktu ini melebihi kecepatan terbentuknya humus secara alami. Oleh karena itu, kompos selalu tersedia sewaktu-waktu diperlukan tanpa harus menunggu bertahun-tahun lamanya.

tanah kompos

Kompos dibuat dengan campur tangan manusia yaitu fermentasi bahan-bahan organik oleh sejumlah mikroba dalam lingkungan yang hangat, basah dan ber oksigen dengan hasil berupa humus.

Ada satu hal yang perlu dicamkan baik-baik mengenai kompos, bahwa ia bukan pupuk kandang, bukan pupuk daun, bukan sampah dan yang pasti pula bukan pupuk kimia. 

Banyak produk di pasaran yang di beri merk kompos pupuk alami yang masih banyak mengandung sampah, kotoran hewan dan dedaunan ringan. 

Hal ini sangatlah kurang baik untuk tumbuhan kesayangan kita.

Kompos menetap dalam tanah tidak terbawa air dikarenakan sifat kompos yang tidak larut dalam air dimana akar-akar tanaman menyerap hara pada koloid-koloid yang terbentuk selama proses pengomposan. 

Sehingga kandungan hara yang terkandung dalam kompos dapat menetap dalam tanah sampai bertahun-tahun tergantung dari penghisapan hara oleh tanaman.

Tanah bila menggunakan kompos semakin lama akan semakin gembur, subur dan kaya akan mikroba yang berguna bagi tanah itu sendiri, faktor kegemburan tanah dan kesuburan tanah merupakan faktor penting dalam kontinuitas pemakaian lahan, intensifikasi tanaman menjadi baik karena tidak ada dampak negatif dari penggunaan kompos.

Bahan organik alami yang jumlahnya kira-kira sepertiga dari seluruh bahan organik tumbuh –tumbuhan yang ada di dunia ini akan membentuk kira-kira 60% dari seluruh bahan apabila di daur ulang. 

Kalau di biarkan akan menimbulkan jumlah yang sangat besar. Untuk meningkatkan produktivitas nya perlu adanya usaha untuk mendaur ulang, salah satu caranya adalah dengan pengomposan.

Pengomposan adalah proses pengubahan bahan limbah organik oleh jasad renik secara konstan oleh aktivitas dari suatu suksesi berbagai jenis jasad renik, yang masing-masing memiliki kondisi tertentu dengan waktu yang relatif terbatas. 

Bahan berubah menjadi kompos yang mempunyai perbandingan C/N yang rendah. Jadi kompos adalah produk hasil fermentasi bahan-bahan organik oleh sejumlah jasad renik dalam lingkungan yang hangat, basah dan berudara dengan hasil akhir berupa humus, maka kompos sebagai salah satu pupuk alam akan merupakan bahan substitusi yang penting terhadap pupuk kandang dan pupuk hijau. 

Selain itu pupuk kandang di beberapa daerah, khususnya di kawasan lahan kering sulit di dapat, karena masih kurangnya petani yang memelihara ternak. 

Terlebih lagi adanya kenyataan bahwa penanaman pupuk hijau semakin langka dan semakin meningkatnya pemakaian pupuk buatan, terutama lahan yang di usahakan secara intensif, seperti sayur-sayuran dan buah-buahan.

Cara membuat kompos metode aerob
Proses pembuatan kompos aerob sebaiknya dilakukan di tempat terbuka dengan sirkulasi udara yang baik. 

Karakter dan jenis bahan baku yang cocok untuk pengomposan aerob adalah material organik yang mempunyai perbandingan unsur karbon (C) dan nitrogen (N) kecil (dibawah 30:1), kadar air 40-50% dan pH sekitar 6-8. Contohnya adalah hijauan leguminosa, jerami, gedebong pisang dan kotoran unggas. Apabila kekurangan bahan yang mengandung karbon, bisa ditambahkan arang sekam padi ke dalam adonan pupuk.

Cara membuat kompos aerob memakan waktu 40-50 hari. Perlu ketelatenan lebih untuk membuat kompos dengan metode ini. Kita harus mengontrol dengan seksama suhu dan kelembaban kompos saat proses pengomposan berlangsung. 

Secara berkala, tumpukan kompos harus dibalik untuk menstabilkan suhu dan kelembaban nya. Berikut ini cara membuat kompos aerob:

  • Siapkan lahan seluas 10 meter persegi untuk tempat pengomposan. Lebih baik apabila tempat pengomposan diberi peneduh untuk menghindari hujan.
  • Buat bak atau kotak persegi empat dari papan kayu dengan lebar 1 meter dan panjang 1,5 meter. Pilih papan kayu yang memiliki lebar 30-40 cm.
  • Siapkan material organik dari sisa-sisa tanaman, bisa juga dicampur dengan kotoran ternak. Cacah bahan organik tersebut hingga menjadi potongan-potongan kecil. 
  • Semakin kecil potongan bahan organik semakin baik. Namun jangan sampai terlalu halus, agar aerasi bisa berlangsung sempurna saat pengomposan berlangsung.
  • Masukan bahan organik yang sudah di cacah ke dalam bak kayu, kemudian padatkan. Isi seluruh bak kayu hingga penuh.
  • Siram bahan baku kompos yang sudah tersusun dalam kotak kayu untuk memberikan kelembaban. Untuk mempercepat proses pengomposan bisa ditambahkan starter mikro organisme pembusuk ke dalam tumpukan kompos tersebut. Setelah itu, tinggikan bak papan ke atas kemudian tambahkan lagi bahan-bahan lain. Lakukan terus hingga ketinggian kompos sekitar 1,5 meter.
  • Setelah 24 jam, suhu tumpukan kompos akan naik hingga 65oC, biarkan keadaan yang panas ini hingga 2-4 hari. Fungsinya untuk membunuh bakteri patogen, jamur dan gulma. Perlu diperhatikan, proses pembiaran jangan sampai lebih dari 4 hari. Karena berpotensi membunuh mikro organisme pengurai kompos. Apabila mikro organisme dekomposer ikut mati, kompos akan lebih lama matang nya.
  • Setelah hari ke-4, turunkan suhu untuk mencegah kematian mikro organisme dekomposer. Jaga suhu optimum pengomposan pada kisaran 45-60oC dan kelembaban pada 40-50%. Cara menjaga suhu adalah dengan membolak-balik kompos, sedangkan untuk menjaga kelembaban siram kompos dengan air. Pada kondisi ini penguapan relatif tinggi, untuk mencegahnya kita bisa menutup tumpukan kompos dengan terpal plastik, sekaligus juga melindungi kompos dari siraman air hujan.
  • Cara membalik kompos sebaiknya dilakukan dengan metode berikut. Angkat bak kayu, lepaskan dari tumpukan kompos. Lalu letakan persis disamping tumpukan kompos. Kemudian pindahkan bagian kompos yang paling atas kedalam bak kayu tersebut sambil diaduk. Lakukan seperti mengisi kompos di tahap awal. Lakukan terus hingga seluruh tumpukan kompos berpindah ke sampingnya. Dengan begitu, semua kompos dipastikan sudah terbalik semua. Proses pembalikan sebaiknya dilakukan setiap 3 hari sekali sampai proses pengomposan selesai. Atau balik apabila suhu dan kelembaban melebihi batas yang ditentukan.
  • Apabila suhu sudah stabil dibawah 45oC, warna kompos hitam kecoklatan dan volume menyusut hingga 50% hentikan proses pembalikan. Selanjutnya adalah proses pematangan selama 14 hari.
  • Secara teoritis, proses pengomposan selesai setelah 40-50 hari. Namun kenyataannya bisa lebih cepat atau lebih lambat tergantung dari keadaan dekomposer dan bahan baku kompos. Pupuk kompos yang telah matang di cirikan dengan warnanya yang hitam kecoklatan, teksturnya gembur, tidak berbau.
  • Untuk memperbaiki penampilan (apabila pupuk kompos hendak dijual) dan agar bisa disimpan lama, sebaiknya kompos diayak dan di kemas dalam karung. Simpan pupuk kompos di tempat kering dan teduh.

Ciri-Ciri Kompos yang baik
1. Kompos yang matang.
Tidak berbau
Berwarna coklat ke hitam-hitaman.
Tidak larut dalam air, karena kompos berbentuk koloid.

2. Test Kematangan Kompos.
Sediakan air bersih dalam suatu wadah yang transparan.
Masukan sedikit kompos ke dalamnya dan di kocok merata.
Biarkan beberapa saat.

Apabila dalam beberapa menit air dalam gelas jernih kembali, maka kompos tersebut sudah matang. Apabila tetap keruh, maka kompos belum terbentuk, terhadap kompos ini diperlukan perlakuan ulang.

semoga bermanfaat ya