Bonsai
Kawista (Limonia acidissima)
Kawista (Limonia
acidissima) adalah tumbuhan buah yang masih tergolong jenis tumbuhan buah
seperti kerabat dekat maja dan masih termasuk dalam suku jeruk-jerukan
(Rutaceae). Kawista memiliki daun seperti jeruk, namun berukuran kecil, daun
memiliki 1-3 lembar dalam satu dahan daun.
Kawista (Feronia
lucida, suku Rutaceae) merupakan tumbuhan penghasil buah yang dapat dimakan.
Tumbuhan yang masih sekerabat dengan jeruk ini yang kini sudah sulit ditemui,
seperti juga kerabat dekatnya, kawista.
Kawista batu
(Limonia acidissima syn. Feronia limonia) adalah kerabat dekat maja dan masih
termasuk dalam suku jeruk-jerukan (Rutaceae). Tumbuhan yang dimanfaatkan
buahnya ini sudah jarang dijumpai meskipun sekarang beberapa daerah mulai
mengembangkannya. Kawista relatif tahan kondisi buruk (kering atau tanah salin)
dan tahan penyakit. Asalnya adalah dari India selatan hingga ke Asia Tenggara
dan Jawa.
Kawista juga banyak
dijumpai di Rembang. Rembang memang sohor sebagai sentra kawista sejak puluhan
tahun lalu. Pohon berumur puluhan tahun tumbuh di pekarangan penduduk di
Kecamatan Lasem, Sumberejo, dan Paciran. ‘Diperkirakan saat ini ada 1.000 pohon
kawista tersebar di Rembang,Kerabat jeruk itu panen raya pada Februari – April.
Kawista itu berbeda
dengan kawista Feronia lucida yang biasa digunakan untuk bakalan bonsai.
Masyarakat menyebutnya kawista kerikil karena buahnya hanya sebesar kerikil.
Sedangkan buah kawista Limonia acidissima disebut kawista batu yang mempunyai
buah lebih besar.
Kawista buah dapat
digunakan sebagai batang bawah bagi jeruk, namun mempengaruhi rasa buah jeruk
yang dihasilkan. Buah jeruk semacam ini dikenal sebagai “kajer” (dari “kawista”
dan “jeruk”) dan bisa ditemui di Galis, Madura. Di Kabupaten Rembang dikembangkan
sirup kawista. Orang Jawa menyebutnya kawis.
Sementara untuk gaya
bonsai dari kawista buah, menurut saya adalah broom ( Sapu terbalik ) yang
bagian toping ( Atas ) nya melebar dan menipis ke arah ke dua sisinya. Anda
bisa masukkan inspirasi seperti pohon yang ada di gurun afrika yang atasnya
selalu melebar ke samping. Ini merunut kepada sifat fisiologi tanaman kawista
yang tahan terhadap kondisi buruk sebuah tempat.
Saya pribadi lebih
suka bonsai kawista dengan style terjun ke bawah. Selain karena keindahan
daunnya, batang kawista termasuk lentur untuk di bentuk sehingga memungkinkan
untuk membentuk terjun ke bawah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar